Terdapat berbagai material atap rumah yang dapat digunakan untuk bangunan atau properti. Atap sendiri menjadi elemen penting dalam pembangunana rumah. Selain menambah nilai estetika dalam bangunan, fungsinya untuk melindungi bawah rumah dari berbagai faktor eksternal seperti iklim, cuaca, dan faktor luar lainnya.
Berbicara tentang atap, kira-kira apakah Anda sudah tahu jika atap memiliki berbagai jenis material? Apa saja jenisnya? Artikel ini akan mengulas semua jenis material atap yang biasanya digunakan untuk bangunan. Simak sampai tuntas ya!
Bahan Material Atap yang Tidak Panas
Berikut ini adalah berbagai material atap yang biasa dipakai untuk bangunan:
1. Atap Plastik
Atap plastik sendiri merupakan jenis atap yang terbuat dari material plastik, seperti Polyethylene Terephthalate, polikarbonat, PVC (Polyvinyl Chloride), atau bahan polimer yang lain. Biasanya atap plastik digunakan untuk berbagai bangunan, terutama pada bangunan komersial, industri, rumah tangga, atau struktur tertentu. Beberapa kelebihan dari atap plastik di antaranya yaitu:
- Kecenderungan ringan.
- Memiliki sifat transparan, tetapi tidak sedikit juga yang tidak transparang tergantung dari warna atap.
- Tahan terhadap korosi atau pengkaratan.
- Terdapat berbagai pemilihan warna dan pola yang bervariasi sehingga bisa disesuaikan dengan warna bangunan Anda.
- Dapat mengurangi efisiensi energi.
2. Atap Beton
Atap beton merupakan salah satu jenis atap yang terbuat dari bahan beton. Adapun bahan beton terbuat dari campuran berbagai bahan seperti semen, air, agregat (seperti pasir, kerikil, atau batu pecah), dan bahan aditif lainnya. Campuran tersebut akhirnya dicor seperti bentuk yang diinginkan pengguna atau sesuai dengan rancangan desain bangunan.
Pasalnya, atap beton digunakan untuk bangunan komersil, pabrik, rumah, atau struktur bangunan lain. Berikut beberapa kelebihan dari atap beton, di antaranya:
- Memiliki daya tahan yang tinggi.
- Memiliki perlindungan yang tinggi terhadap kebisingan.
- Tahan terhadap api.
- Tahan terhadap cuaca ekstrem.
- Umur pakai beton cenderung lama.
Dibalik kelebihan yang dimiliki atap beton, juga memiliki kekurangan seperti di bawah ini:
- Umumnya atap beton cenderung lebih berat daripada atap lainnya, sehingga kontraktor harus memastikan struktur bangunan kuat menahan atap beton, jika tidak maka bangunan akan ambruk.
- Instalasi beton sangat kompleks sehingga membutuhkan perencanaan yang rumit.
- Biaya lebih mahal daripada atap lainnya.
3. Atap Metal
Atap metal merupakan jenis atap yang terbuat dari material logam, seperti baja galvanis, aluminium, baja tahan karat (stainless steel), atau baja berlapis seng (zincalume). Adapun atap metal memiliki keunggulan sebagai berikut ini:
- Atap metal lebih ringan daripada atap beton.
- Perawatan lebih mudah.
- Memiliki nilai estetika yang indah.
Namun, atap metal juga memiliki kekurangan yang wajib Anda perhatikan:
- Biaya awal pemasangan atap metal lebih mahal daripada atap jenis lainnya.
- Terlalu bising jika terkena sesuatu yang menghantam atap seperti saat musim hujan.
- Perambatan panas lebih cepat.
4. Atap Aspal
Atap aspal biasa disebut sebagai genteng bergelombang atau genteng aspal, merupakan jenis atap yang bermaterial dari aspal dengan serat organik. Adapun kelebihan dari atap aspal adalah sebagai berikut:
- Biaya terjangkau.
- Tahan terhadap cuaca.
- Pemasangan lebih mudah.
- Variasi warna dan pilihan yang banyak.
Namun, terdapat kelemahan dari atap aspal adalah sebagai berikut:
- Rentan terhadap kerusakan fisik.
- Tidak sesuai untuk atap dengan kemiringan yang rendah.
- Pengaruh suhu ekstrem dapat merusak atap aspal lebih cepat.
5. Atap Keramik
Selain disebut sebagai atap keramik, atau biasa disebut sebagai genteng keramik, merupakan jenis atap yang terbuat dari bahan tanah liat yang kemudian dibentuk menjadi bentuk bergelombang dan dipanggang dalam suhu panas/tinggi. Atap keramik merupakan salah satu atap yang sudah ada sejak dulu, sehingga banyak yang menggunakan atap jenis ini.
6. Atap Seng
Biasanya orang-orang menyebut atap seng sebagai genteng seng, yang merupakan jenis atap yang terbuat dari bahan logam seng atau campuran seng dengan bahan lainnya seperti Cu dan Al. Umumnya, atap seng diaplikasikan untuk melapisi atap sebuah bangunan dan berbentuk lembaran.
7. Atap Asbes
Sesuai dengan namanya, atap asbes adalah jenis atap yang terbuat dari bahan serat asbes yang diperkuat dengan semen atau bahan perekat lainnya. Atap asbes telah digunakan selama bertahun-tahun karena keunggulannya yang tahan terhadap cuaca dan biaya yang relatif rendah. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan asbes dalam konstruksi telah dibatasi atau dilarang di beberapa negara karena masalah kesehatan yang terkait dengan paparan serat asbes.
8. Atap Kaca
Atap kaca termasuk jenis atap yang terbuat dari material kaca atau material transparan lainnya. Sehingga kemungkinan sinar matahari dapat masuk sangat besar. Anda akan mendapatkan penerangan secara alami pada siang hari tanpa menyalakan lampu atau membuka salah satu pintu untuk menerangi ruangan.
9. Atap Sirap
Umumnya, atap sirap lebih dikenal sebagai genteng sirap atau genteng bitumen, merupakan jenis atap yang terbuat dari bahan bitumen (asphalt) yang dipertajam dengan serat fiberglas/serat organik. Biasanya atap jenis ini diaplikasikan pada bangunan komersil atau bangunan rumah.
10. Atap Rumbia
Tidak hanya atap keramik, atap rumbia juga menjadi salah satu atap tradisional yang sudah digunakan sejak dulu. Atap rumbia merupakan atap tradisional yang terbuat dari bahan daun rumbia (nipah). Daun rumbia dipanen yang kemudian diolah menjadi atap rumbia.
11. Atap Spandek
Berbeda dengan atap jenis lain, atap spandek merupakan jenis atap yang terbuat dari material logam (baja, atau alaumunium) berlapis zincalume atau galvalume yang dilapisi dengan lapisan warna. Atap spandek sering digunakan karena tahan terhadap korosi dan ringan.
12. Atap Genteng (Tanah Liat)
Seperti yang kita ketahui pada umumnya, atap genteng terbuat dari bahan tanah liat yang telah diolah dan dibentuk menjadi genteng. Atap genteng juga sering Anda temui di berbagai negara terutama di Indonesia. Banyak rumah pedesaan yang menggunakan atap jenis ini.
Atap Ramah Lingkungan Grand Roof
Terlepas dari berbagai bahan atap rumah, Anda dapat menggunakan atap Grand Roof, yang berbahan dasar Polyethylene Terephthalate. Grand Roof memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Ramah lingkungan dan tidak mengandung racun.
- Tahan terhadap berbagai jenis benturan sehingga tidak menimbulkan kebisingan.
- Teksturnya lentur, ini dapat mempermudah instalasi ke bangunan.
- Terdapat 4 jenis warna: Hijau, Merah, dan Transparan.
- Anti karat dan tahan korosi.
- Harga terjangkau.
Penutup
Terdapat berbagai material atap rumah yang tidak panas. Namun, jika Anda menginginkan atap rumah yang ramah lingkungan dan ramah di kantong untuk semua kalangan, Anda dapat mencoba Atap Grand Roof yang ramah lingkungan.