Tandon Air Penuh – Dalam kehidupan sehari-hari ini, keberadaan air bersih mejadi penting sekali tidak hanya bagi kebutuhan rumah tangga semata.
Tetapi juga untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan yang ada disekitarnya perlu terjaga baik. Salah satu elemen penting pada sistem penyimpanan air yaitu dengan menggunakan tandon.
Meski bentuk fisiknya sendiri terlihat sederhana, akan tetapi pemakaian dari wadah penyimpnana ini memiliki peranan sangat penting untuk memastikan bahwa pasokan airnya selalu tersedia pada setiap tempat.
Setelah membahas cara kerja septic tank bio yang ramah lingkungan, artikel ini akan membahas cara mengetahui tandon air penuh untuk mengehemat tagihan listrik. Yuk, simak!
Cara Mengetahui Tandon Air Penuh Secara Manual
Wadah penyimpanan berupa tandon memang perlu terisi dengan penuh. Hal ini bertujuan supaya air selalu tersedia bahkan pada saat-saat darurat.
Akan tetapi jika terlalu penuh dan sampai meluber juga mengakibatkan pemborosan dan pengisiannya jadi tidak efektif.
Akan tetapi terdapat beberapa cara untuk mengetahui tandon air yang sudah penuh dengan cara manual, yaitu:
1. Melihat dan Mendengar Aliran Air
Saat air mendekati kapasitas penuh, maka wadah penyimpanan ini biasanya memiliki lubang ventilasi atau overflow di bagian atasnya. Airnya akan keluar dari lubang tersebut kalau sudah penuh.
Coba dengarkan suara air yang ada dalam wadah penyimpanan ini. Kalau sudah penuh, maka suara percikan air pada umumnya akan berkurang atau terdengar lebih pelan.
2. Mengetuk Badan Tandon Air
Pemiliknya bisa mengetahui apakah wadah penyimpanan yang dimiliki sudah penuh dengan memakai tangan atau benda ringan untuk mengetuknya.
Ciri-ciri perbedaan bunyi sendiri bagian kosongnya akan menghasilkan suara nyaring. Sedangkan bagian penuhnya akan menghasilkan suara lebih redup dan berat.
3. Memasang Tongkat Pengukur Manual
Bisa memakai tongkat panjang atau bambu untuk memeriksa kedalaman airnya. Coba masukkan tongkat ke dalam wadah penyimpanan ini sampai menyentuh bagian dasarnya.
Kemudian coba angkat tongkat dan periksa bagian basahnya. Kalau hampir seluruh tongkat basah, maka artinya wadah penyimpanan ini sudah hampir penuh.
4. Mengamati Debit Air dari Pipa Masuk
Sebaiknya periksa pipa pengisiannya. Kalau debit air yang masuk ke wadah penyimpanan mulai melambat, maka hal ini menandakan tandon hampir penuh karena tekanan airnya berkurang.
5. Memanfaatkan Penanda Air Sederhana
Coba pasang pelampung atau penanda manual di dalam wadah penyimpanan ini. Saat pelampungnya mulai pengapung tinggi, maka pada saat itu juga menandakan air mendekati kapasitas maksimal.
6. Membatasi Waktu Pengisian
Kalau pada area tersebut menggunakan pompa untuk mengisi airnya, maka hitung waktu rata-rata pengisiannya sampai penuh.
Setelah mengetahui waktu pengisian normal, gunakan alarm atau timer untuk memantau supaya tidak terjadi luapan.
7. Periksa Overflow Secara Rutin
Wadah penyimpanan ini biasanya dilengkapi dengan lubang overflow yang memungkinkan air keluar kalau sudah benar-benar penuh. Periksa dengan baik area sekitaran tandon air untuk memastikan airnya tidak meluap.
Cara Mengetahui Tandon Air Penuh Secara Otomatis
Cara lain yang bisa ditempuh kalau wadah penyimpanan sudah penuh yaitu secara otomatis. Langkah-langkah selain manual ini tentunya bisa memberikan kemudahan bagi para pemiliknya untuk memantau tandon.
Berikut ini cara mengetahui kalau wadah penyimpanan air sudah penuh yaitu:
1. Pelampung Otomatis (Float Switch)
Alat yang satu ini merupakan perangkat sederhana yang mampu mendeteksi ketinggian air yang ada dalam wadah penyimpanan.
Jika sudah mencapai ketinggian tertentu, maka alat ini akan naik dan memutus aliran listrik ke pompa. Pengisian airnya pun secara otomatis berhenti.
2. Sensor Level Air Elektronik
Perangkat yang satu ini bekerja dengan menggunakan rangkaian elektronik untuk mendeteksi ketinggian airnya. Untuk tipe umumnya sendiri ada sensor kontak dan sensor ultrasonik.
Untuk pemakaiannya sendiri pada umumnya digunakan pada wadah penyimpanan besar atau sistem industri.
3. Sistem Otomatis dengan Mikrokontroler
Sistem yang satu ini menggunakan mikrokontroler yang diprogram untuk memantau ketinggian air melalui sensor. Untuk komponennya sendiri ada mikrokontroler, sensor ketinggian air, relay untuk mengontrol pompa, dan indikator.
4. Indikator Berupa Lampu atau Alarm
Kalau sistem yang satu ini bekerja dengan memasang indikator lampu atau alarm yang menyala pada saat airnya sudah mencapai ketinggian penuh.
Biasanya alat ini digabungkan dengan sensor level air yang elektronik. Sensornya akan mengirim sinyal ke alarm atau lampu sebagai tanda kalau wadah penyimpanannya sudah penuh.
5. Sistem Pompa dengan Timer
Sedangkan sistem yang satu ini memanfaatkan timer listrik untuk mengatur waktu pengisian wadah penyimpanan ini. Alat ini akan mematikan pompa setelah waktu tertentu dalam pengisian tandonnya.