Cara Mengelola Limbah Septic – Septic tank merupakan wadah kedap air yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara dan pengolahan limbah domestik dari rumah tangga, seperti tinja atau air bekas cucian. Bakteri anaerob di dalam septic tank secara alami mengolah limbah ini sebelum membuangnya ke lingkungan.
Namun, bagaimana cara mengelola limbah septic tank yang benar untuk mengurangi pencemaran lingkungan? Simak penjelasannya berikut ini!
Cara Mengelola Limbah Septic
Mengelola limbah septic tank merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi.
Berikut ini adalah cara mengelola limbah septic tank yang baik:
1. Pengurasan Rutin
Pengurasan rutin pada septic tank sebaiknya dilakukan setiap 3-5 tahun sekali atau sesuai kebutuhan. Tujuannya adalah untuk membuang lumpur tinja yang mengendap di dasar septic tank. Prosesnya melibatkan pemompaan lumpur menggunakan alat khusus.
Dengan menguras septic tank secara teratur, hal ini dapat mencegah penyumbatan, kebocoran, dan munculnya bau tidak sedap. Lebih lanjut, pengurasan rutin juga dapat meningkatkan efisiensi pengolahan limbah dan mencegah pencemaran lingkungan.
2. Gunakan Sistem Biogas atau Biodigester
Proses fermentasi bahan organik menghasilkan biogas. Biodigester sebagai alat utama mengubah limbah menjadi gas metana yang bermanfaat.
Gas metana ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, mengurangi pencemaran lingkungan, dan menambah pasokan energi. Dengan demikian, sistem biogas ini memberikan solusi yang ramah lingkungan dan hemat energi.
3. Gunakan Bakteri Pengurai
Bakteri pengurai bekerja dengan memecah molekul padat dalam tinja dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hal ini akan mengurangi volume lumpur tinja dan kapasitas septic tank dapat terjaga lebih lama.
Tidak hanya itu, bakteri pengurai juga dapat membantu menghilangkan bau tidak sedap yang sering timbul dari septic tank. Dengan menambahkan bakteri pengurai, frekuensi pengurasan septic tank dapat berkurang dan mampu menjaga lingkungan tetap bersih.
4. Hindari Bahan Kimia Berbahaya
Untuk menjaga kinerja septic tank tetap optimal, sebaiknya hindari membuang bahan kimia berbahaya, seperti deterjen, minyak goreng, atau sisa cat ke dalam saluran pembuangan.
Bahan kimia ini dapat membunuh bakteri alami yang berperan penting dalam mengurai limbah organik. Hal ini akan menghambat proses pengolahan limbah, menyebabkan penumpukan lumpur, bahkan merusak komponen septic tank.
5. Septic Tank Harus Tertutup Rapat
Pastikan sistem septic tank selalu dalam kondisi tertutup rapat. Kebocoran pada septic tank dapat menyebabkan kontaminasi air tanah oleh bakteri berbahaya, seperti E.coli dan patogen lainnya.
Hal ini bisa memengaruhi kesehatan pengguna dan lingkungan sekitar. Untuk mencegahnya, pilih septic tank yang berkualitas tinggi agar tidak mudah bocor dan lakukan perawatan secara berkala.
6. Pisahkan Limbah Padat dan Cair
Pemisahan limbah padat dan cair pada septic tank merupakan langkah penting dalam pengelolaan limbah rumah tangga.
Jika limbah padat dan cair tidak dipisahkan dengan baik, limbah padat yang terlalu banyak dapat menyumbat pipa saluran dan memperlambat proses penguraian. Dengan kata lain, pemisahan jenis limbah akan membantu meningkatkan efisiensi kerja septic tank.
7. Gunakan Jasa Pengelolaan Limbah Profesional
Dengan pengalaman dan peralatan yang memadai, para pekerja profesional dapat melakukan pengurasan, pembersihan, dan perawatan septic tank secara efektif. Frekuensi pengurasan yang tepat bisa diberikan sesuai kondisi septic tank, serta menggunakan teknik yang aman dan higienis.
Dampak Pengelolaan Limbah Septic Tank yang Buruk
Pengelolaan limbah septic tank memang penting, tetapi jika pengelolaannya buruk maka dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Baik dampak negatif pada kesehatan pengguna maupun lingkungan sekitarnya.
Dampak pengelolaan limbah septic tank yang buruk, antara lain:
1. Pencemaran Tanah dan Air
Limbah cair dari septic tank yang bocor dapat meresap ke dalam tanah, mencemari air tanah, dan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Adanya nutrisi dari limbah septic tank dapat memicu pertumbuhan alga yang berlebihan di perairan. Di mana, kondisi ini dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan mengganggu keseimbanan ekosistem perairan.
2. Masalah Kesehatan
Kontak langsung atau tidak langsung dengan limbah septic tank yang tercemar dapat menyebabkan infeksi kulit dan berbagai penyakit menular, seperti diare, kolera, dan hepatitis A.
Selain itu, bau tidak sedap yang berasal dari septic tank yang tidak terawat dengan baik juga dapat mengganggu pernapasan dan memicu masalah kesehatan lainnya.
3. Kerusakan Lingkungan
Jika tidak dikelola dengan baik, limbah akan membusuk dan menghasilkan gas metana serta gas berbau menyengat lainnya, yang mencemari udara dan mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.
Selain itu, bau tidak sedap dari limbah septic tank dapat menarik perhatian berbagai jenis serangga dan hama yang menjadi penyebab penyakit.
4. Biaya Perbaikan yang Tinggi
Pencemaran lingkungan akibat limbah septic tank yang bocor memerlukan biaya yang sangat mahal untuk proses pembersihan tanah dan air yang tercemar.
Oleh karena itu, perawatan septic tank secara rutin adalah investasi dalam jangka panjang yang menguntungkan untuk menghindari biaya pengeluaran tambahan di masa depan.
Septic Tank Grand, Ramah Lingkungan Anti Buntu
Septic Tank Grand terbuat dari material berkualitas tinggi dan menggunakan sistem filtrasi 4 tahapan, sehingga mampu menyaring limbah dengan efektif dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Selain itu, kotoran atau limbah tidak mudah menempel pada dinding septic tank karena dilengkapi teknologi Dual Faced Bioball. Sehingga, Septic Tank Grand menjadi lebih ramah lingkungan dan anti buntu, memberikan solusi pengolahan limbah yang efisien dan tahan lama.
Yuk order Septic Tank Grand sekarang juga melalui tombol di bawah ini!
Penutup
Dengan penerapan langkah-langkah tersebut, pengelolaan limbah septic tank dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan, sehingga secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya.
