Filter Air Sederhana: Tutorial Lengkap Membuatnya Dari Bahan Rumahan

Filter air sederhana

Filter Air Sederhana – Air bersih adalah kebutuhan pokok yang nggak bisa ditawar-tawar. Sayangnya, masih banyak orang yang kesulitan mendapatkan air layak konsumsi, terutama di daerah yang pasokan airnya tercemar atau berasal dari sumber yang kurang jernih. Nah, kabar baiknya, kamu bisa bikin filter air sederhana dari bahan rumahan tanpa harus keluar banyak biaya!

Nah artikel ini, kita akan bahas cara membuat filter air sederhana, bahan-bahan dan cara penggunaannya. Cocok banget buat kamu yang hobi DIY (do it yourself) atau butuh solusi darurat untuk menyaring air.

Cara Membuat Filter Air Sederhana yang Mudah

Cara Membuat Filter Air Sederhana yang Mudah

 

  1.     Siapkan Alat dan Bahan

Sebelum mulai membuat filter air sederhana, pastikan kamu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Semua bahan ini mudah kamu temukan dan berperan penting dalam proses penyaringan agar air lebih jernih dan bersih. Berikut daftar bahan yang perlu kamu siapkan :

  •         Botol atau wadah besar – Sebagai tempat penyaringan air.
  •         Pasir halus – Berfungsi menyaring kotoran kecil dan partikel halus.
  •         Batu kerikil – Membantu menyaring kotoran lebih besar dan menjaga lapisan pasir tetap stabil.
  •         Arang aktif – Berperan menyerap bau, zat kimia, dan kotoran mikroskopis.
  •         Kain atau kapas – Sebagai penyaring awal untuk menyaring partikel kasar.
  1.   Siapkan Wadah atau Botol untuk Penyaringan

Pilih wadah yang akan kamu gunakan sebagai tempat penyaring air. Kamu bisa menggunakan botol plastik bekas berukuran besar, ember, atau pipa PVC yang cukup tinggi untuk menampung beberapa lapisan penyaring.

Jika menggunakan botol plastik, potong bagian bawahnya dengan gunting atau pisau agar bisa diisi dengan bahan penyaring. Jangan lupa untuk membuat lubang kecil di bagian tutupnya agar air bisa keluar setelah melewati seluruh lapisan penyaringan.

Apabila menggunakan ember atau wadah lain, pastikan bagian bawahnya memiliki lubang kecil yang cukup untuk mengalirkan air tanpa membuatnya bocor terlalu cepat.

  1.   Pasang Kain atau Kapas sebagai Penyaring Awal

Lapisan pertama yang perlu kamu pasang di bagian paling bawah adalah kain bersih atau kapas. Fungsi utama lapisan ini untuk menyaring partikel besar seperti dedaunan kecil, pasir kasar, atau kotoran yang ikut terbawa dalam air. Pilih kain dengan serat rapat agar bisa menyaring kotoran dengan lebih efektif.

Kamu bisa menggunakan kain katun, kain bekas kaos, atau kapas medis. Pastikan kain dalam kondisi bersih dan tidak mengandung pewarna yang bisa mencemari air. Lapisan ini juga membantu menahan pasir dan bahan lain agar tidak ikut terbawa keluar bersama air hasil penyaringan.

  1.   Tambahkan Lapisan Arang Aktif untuk Menyerap Kotoran

Lapisan berikutnya arang aktif yang berperan penting dalam menghilangkan bau, zat kimia, serta warna yang tidak diinginkan dalam air. Arang aktif memiliki pori-pori kecil yang dapat menyerap berbagai macam zat berbahaya seperti klorin, pestisida, atau logam berat dalam air.

Kamu bisa menggunakan arang dari kayu atau batok kelapa yang sudah dibakar, kemudian hancurkan menjadi potongan kecil agar permukaannya lebih luas dan daya serapnya lebih efektif. Pastikan arang dalam keadaan kering sebelum kamu masukkan ke dalam penyaring, dan ratakan lapisannya agar air bisa menyerap dengan baik.

  1.   Masukkan Lapisan Pasir Halus untuk Menyaring Partikel Kecil

Setelah arang aktif, tambahkan lapisan pasir halus di atasnya. Pasir berfungsi sebagai penyaring alami yang dapat menangkap partikel kecil yang masih terbawa dalam air. Pastikan pasir yang digunakan sudah dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan debu atau lumpur yang bisa mengotori air yang disaring. 

  1.   Tambahkan Lapisan Batu Kerikil untuk Menyaring Kotoran Kasar

Di atas lapisan pasir, masukkan batu kerikil sebagai penyaring terakhir sebelum air masuk ke dalam sistem penyaringan. Batu kerikil membantu menahan kotoran yang lebih besar dan menjaga agar pasir tidak cepat tercampur atau hanyut saat air dituangkan. 

Batu kerikil juga berfungsi memperlambat aliran air sehingga proses penyaringan berjalan lebih optimal. Gunakan batu dengan ukuran sedang, tidak terlalu kecil agar tidak bercampur dengan pasir, dan tidak terlalu besar agar air tetap bisa mengalir dengan lancar. 

Jika perlu, cuci batu kerikil terlebih dahulu agar debu dan kotorannya tidak ikut masuk ke dalam air yang akan disaring.

  1. Uji Coba Penyaringan

Setelah semua lapisan terpasang dengan rapi, saatnya melakukan uji coba. Tuangkan air kotor secara perlahan ke bagian atas penyaring dan biarkan mengalir ke bawah melewati setiap lapisan. Amati hasil air yang keluar di bagian bawah wadah.

Jika air masih terlihat keruh atau berbau, coba lakukan penyaringan ulang dengan menuangkan air lebih dari satu kali. Jika perlu, tambahkan lebih banyak lapisan pasir dan arang aktif untuk meningkatkan efektivitas penyaringan. Pastikan juga semua lapisan dalam posisi yang stabil dan tidak bercampur satu sama lain agar proses filtrasi berjalan dengan maksimal. 

Tips Merawat Penyaring Air Agar Tetap Efektif

Tips Merawat Penyaring Air Agar Tetap Efektif

Agar filter air sederhana buatanmu tetap berfungsi dengan baik, kamu perlu merawatnya secara berkala. Filter yang kotor justru bisa menjadi sumber bakteri dan membuat air kembali tercemar.

  1. Cuci dan Ganti Lapisan Secara Berkala

Lapisan pasir, arang aktif, dan batu kerikil dapat terkontaminasi dengan kotoran dari air yang disaring. Oleh karena itu, cuci lapisan-lapisan tersebut secara berkala dan ganti arang aktif serta pasir yang sudah terlalu kotor atau rusak.

  1. Periksa Kelembaban dan Stabilitas Lapisan

Pastikan lapisan-lapisan penyaring tetap dalam posisi yang stabil dan tidak bergeser. Kelembaban yang berlebihan bisa menyebabkan arang dan pasir menjadi tidak efektif.

  1. Ganti Kain atau Kapas Secara Teratur

Lapisan kain atau kapas yang kamu gunakan di bagian bawah penyaring perlu diganti  secara teratur agar tetap berfungsi menyaring kotoran besar dengan baik.

Tangki Air Auto Drain, Bebas Kuras untuk Air Lebih Bersih

Tangki Air Auto Drain, Bebas Kuras untuk Air Lebih Bersih

Kalau kamu ingin sistem penyaringan air yang lebih praktis dan modern, Tangki Air Auto Drain bisa jadi pilihan yang sangat tepat. Tangki ini terdapat sistem pembuangan otomatis yang memudahkan pembersihan tanpa harus membongkar instalasi.

Keunggulan Toren Auto Drain

  • Pembuangan endapan otomatis
  • Bahan plastik HDPE
  • Anti Lumut dan Bakteri
  • Garansi 15 tahun
  • Free Pelampung Air Otomatis

Dengan menggunakan Tangki Air Auto Drain, kamu bisa mengkombinasikannya dengan filter air sederhana untuk hasil penyaringan yang lebih maksimal. Tangki ini juga tersedia di Shopee, Tokopedia, dan bisa langsung dipesan lewat admin marketing kami.

Pesan Sekarang

Kesimpulan

Membuat filter air sederhana dari bahan rumahan bukan hanya hemat biaya, tapi juga bisa menjadi solusi darurat saat akses ke air bersih terbatas. Dengan perawatan yang tepat dan tambahan sistem seperti Tangki Air Auto Drain, kamu bisa menikmati air yang lebih jernih dan sehat setiap hari.