Cara Konsumsi Air Laut Air Sungai & Air Sumur untuk Air Minum – Air laut, air sungai dan air sumur memiliki karakteristik unik serta kegunaan dan tantangan tersendiri dalam pengelolaan dan penggunaannya.
Sebelum menggunakannya, terutama untuk diminum penting untuk memastikan apakah air tersebut aman sesuai standar kesehatan dan lingkungan yang berlaku atau tidak.
Untuk itu, berikut ini adalah cara konsumsi air laut, air sungai & air sumur untuk air minum yang benar.
pH Air Laut, Air Sungai dan Air Sumur
Ukuran keasaman atau kebasaan air yang biasa dikenal juga dengan sebutan pH air mulai dari skala 0 hingga 14. Di mana, skala 0 menunjukkan air tersebut bersifat sangat asam, skala 7 menunjukkan air tersebut bersifat netral dan skala 14 menunjukkan air tersebut bersifat sangat basa.
Dalam urusan mengkonsumsi air minum, pH air yang baik adalah 7 atau netral. Namun, menurut badan Environmental Protection Agency (EPA) pH air yang baik untuk dikonsumsi berkisar antara 6,5 hingga 8,5.
Meskipun memiliki sifat yang cenderung basa, baik air laut, air sungai dan air sumur memiliki pH yang berbeda. Air laut sendiri memiliki pH antara 7,5 hingga 8,4. Air sungai memiliki rentang pH antara 6 hingga 8,5. Sedangkan untuk air sumur memiliki kisaran pH antara 6,5 hingga 7,5.
Cara Konsumsi Air Laut Air Sungai & Air Sumur untuk Air Minum
Apabila dilihat dari pH air, sebenarnya air laut, air sungai dan air sumur boleh saja untuk dikonsumsi. Namun, yang menjadi permasalahan adalah adanya beberapa kandungan zat yang ada didalamnya. Untuk itu, berikut ini cara konsumsi air laut, air sungai dan air sumur untuk air minum.
Cara Konsumsi Air Laut untuk Air Minum
Indonesia merupakan negara kepulauan, yang mana kebanyakan masyarakatnya tinggal di daerah pesisir. Dengan tinggal di daerah pesisir, artinya air yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum adalah air laut.
Dalam rangka mencukupi kebutuhan akan air ini, maka perlu dilakukan proses pengolahan air laut menjadi air tawar atau yang biasa disebut dengan desalinasi. Ada dua proses yang biasa digunakan pada metode desalinasi, yaitu Multistage Flash Distillation System dan Reverse Osmosis System.
Multistage Flash Distillation System proses pemanasan air laut untuk menguapkan air laut tersebut. Kemudian, uap air yang dihasilkan akan dikondensasi (perubahan wujud) untuk mendapatkan air tawar. Pada proses ini, air laut dipanaskan secara berulang-ulang dengan tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Sementara pada proses Reverse Osmosis System merupakan metode desalinasi yang lebih kompleks. Pada proses pemurnian air tawar diperlukan pengolahan awal sebelum diteruskan ke bagian sistem Reverse Osmosis karena air masih mengandung mineral dan zat berbahaya lainnya.
Air laut akan disalurkan menuju membran dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi tergantung suhu dan kadar garamnya. Jika sudah, air tawar akan dialirkan pada tahapan post treatment untuk diolah kembali agar sesuai dengan standar yang ditentukan.
Jadi, proses desalinasi adalah langkah di mana menghilangkan kadar garam yang berlebihan yang terkandung di dalam air laut.
Cara Konsumsi Air Sungai untuk Air Minum
Apabila air laut memerlukan proses desalinasi untuk bisa diminum, maka untuk air sungai membutuhkan beberapa tahapan agar bisa dikonsumsi tanpa membahayakan kesehatan manusia.
Langkah pertama adalah melakukan penyaringan untuk menghilangkan padatan besar yang mengapung dalam aliran air
Setelah melalui proses penyaringan, proses selanjutnya adalah aerasi. Di mana, proses ini akan membantu menghilangkan gas-gas yang larut dalam air seperti karbondioksida dan hidrogen.
Kemudian adalah proses koagulasi dan flokulasi yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel halus yang tersuspensi dalam air. Dalam proses ini, bahan kimia yang disebut koagulan (dengan muatan listrik positif) akan ditambahkan ke dalam air sehingga muatan listrik negatif pada partikel-partikel halus menjadi netral.
Langkah keempat adalah sedimentasi, di mana proses ini terjadi ketika partikel-partikel tersebut mengendap ke dasar tangki pengendapan. Bahan-bahan yang mengendap di bagian bawah tangki nantinya akan dihilangkan dan dibuang.
Padatan yang tidak terpisahkan dalam tangki saat proses sedimentasi akan dihilangkan dengan cara mengalirkan air melalui lapisan pasir dan kerikil atau yang biasa disebut dengan proses filtrasi.
Langkah terakhir dan yang tidak kalah penting adalah proses desinfeksi. Tujuan dari langkah terakhir ini adalah untuk menghilangkan mikroorganisme patogen yang masih ada dalam air.
Baca Juga : Keunggulan Toren Air Stainless Grand
Cara Konsumsi Air Sumur untuk Air Minum
Memilih air sumur untuk air minum lebih aman dan mudah dalam prosesnya dibandingkan air laut dan air sungai. Sebelum memilih menggunakan air sumur untuk air minum, ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Antara lain:
Melakukan pemeriksaan kualitas air mulai dari pengujian pH, kandungan bakteri, logam berat, bahan kimia dan zat lainnya yang dapat membahayakan kesehatan.
Selanjutnya adalah melakukan proses desinfeksi atau proses menghilangkan mikroorganisme patogen yang ada di dalam air sumur.
Melakukan penyaringan, pengujian kualitas air, pengolahan tambahan seperti penjernihan yang mana hal ini tergantung pada kondisi air dan kebutuhan Anda.
Penyimpanan air sumur yang telah disaring dalam wadah bersih dan tertutup untuk mencegah adanya kontaminasi oleh bakteri atau zat-zat lain yang dapat mengkontaminasi air.
Langkah terakhir adalah melakukan pemeliharaan sumur secara rutin untuk memastikan air sumur tetap aman dan terjaga dari kontaminasi.
Tangki Air Stainless Coating Grand
Tangki air stainless coating Grand terbuat dari bahan stainless steel 304 yang diberikan lapisan tambahan atau coating. Dengan penambahan lapisan atau coating ini membuat tangki air lebih tahan terhadap korosi.
Sehingga, struktural tangki air lebih awet dan air yang tersimpan di dalamnya tetap terjaga. Tersedia ukuran mulai dari kapasitas 550 liter hingga 50000 liter.
Untuk Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, bisa langsung klik tombol di bawah ini.
Penutup
Demikian informasi tentang cara konsumsi air laut, air sungai dan air sumur untuk air minum. Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya.