Sistem Penampungan Air Hujan dan Cara Membuatnya

Penampungan Air Hujan

Dengan semakin terbatasnya sumber daya air bersih, membangun sistem penampungan air hujan menjadi langkah yang tepat. Penggunaan air hujan sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan sehari–hari, mulai dari menyiram tanaman hingga mencuci kendaraan. Hal ini tentunya dapat membantu mengurangi tangihan air. 

Akan tetapi, masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara membuat penampungan atau resapan air yang baik dan benar. 

Setelah membahas perbedaan air tanah dalam dan dangkal, artikel ini akan membahas sistem penampungan air hujan dan cara membuatnya. Yuk, simak!

Sistem Penampungan Air Hujan

Sistem Penampungan Air Hujan

Sistem penampungan atau penyimpanan air hujan merupakan sebuah metode mengumpulkan, menyimpan, dan memanfaatkan air hujan yang jatuh di atas permukaan bangunan. Air hujan yang tadinya terbuang percuma dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti mencuci, menyiram tanaman dan keperluan toilet.

1. Sistem Pipa Basah

Untuk menampung air hujan membutuhkan sebuah wadah atau tangki untuk menyimpan air. Pada sistem pipa basah, tempat penampungan air dipasang jauh dari atap rumah dan air hujan dialirkan ke tangki menggunakan pipa pendam. Sistem ini digunakan untuk penggunaan tangki yang memiliki daya tampung besar.  

2. Sistem Pipa Kering

Tangki dipasang dekat dengan atap rumah dan air hujan langsung dialirkan ke dalam tangki. Yang menggunakan sistem ini biasanya untuk penggunaan tangki yang memiliki daya tampung kecil.

Tips Membuat Penampungan Air Hujan di Rumah

 

Tips Membuat Penampungan Air Hujan di Rumah

Untuk membuat tempat penampungan air hujan tidaklah begitu sulit. Ikuti tips sederhana berikut ini untuk membuat resapan agar air hujan bisa masuk ke penampungan yang sudah disediakan.

1. Teknik Biopori

Tips pertama yang bisa digunakan untuk menyimpan air hujan adalah membuat biopori di setiap sudut rumah yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Nantinya biopori ini akan menyimpan air saat hujan dan akan langsung menyimpan air hujan dan akan langsung terserap ke dalam lubang-lubang biopori.

Cara membuat biopori ini cukup mudah, hanya membuat lubang–lubang kecil di setiap sisi pipa lalu diisi dengan dedaunan kering yang nantinya akan menjadi media penyerapannya,

2. Menggunakan Rainwater Utilization System

Menggunakan Rainwater Utilization System

Sistem ini tidak hanya digunakan untuk rumah saja, namun juga digunakan pada semua bangunan. Dan rainwater utilization system ini memiliki tahapan yang cukup panjang mulai dari menampung air hujan, mengalirkan dengan pipa khusus, masuk ke dalam proses filtrasi untuk memastikan kotoran–kotoran dan zat berbahaya dalam air hujan.

Air hujan yang sudah melalui proses filtrasi maka akan disimpan ke penampungan air atau tandon air yang sudah disiapkan dan siap dialirkan untuk kebutuhan sehari–hari.

3. Membuat Penampung Air Hujan Kolektif

Jika membuat penampungan air hujan sendiri dirasa berat, maka bisa mengajak tetangga rumah untuk membuat penampungan air hujan secara kolektif.

Caranya, siapkan lahan yang cukup luas, lalu tempatkan tandon air yang besar di dalamnya. Pasang pipa untuk mengalirkan air ke rumah–rumah tetangga yang sudah mau bekerja sama untuk membuat penampungan kolektif.

4. Hindari Menggunakan Semen

Tips berikutnya untuk menampung air hujan adalah hindari menggunakan semen untuk membuat pelataran rumah, karena semen bisa menghambat laju air hujan yang harusnya bisa meresap ke dalam tanah.

Oleh sebab itu pendampingan yang sudah ada untuk menampung air hujan menjadi sia–sia.

5. Menggunakan Tandon Air

Cara yang paling sederhana unuk menampung air hujan adalah dengan menggunkan bak atau ember yang di bawahnya ada pipa yang sudah tersambung dengan talang air.

Setelahnya pindahkan air yang sudah terkumpul ke penampungan  terbesar yang ada misalnya tandon air yang sudah tersambung dengan filter air. Jadi air hujan bisa terfiltrasi dan menjadi air yang layak untuk dikonsumsi.

Rekomendasi Tangki Air Untuk Penyimpanan Air Hujan

Rekomendasi Tangki Air Untuk Penyimpanan Air Hujan

Menampung air hujan dengan menggunakan tandon air Titan adalah solusi cerdas untuk menghemat penggunaaan air bersih dan menjaga kelestarian lingkungan. Tandon air Titan dengan kualaitasnya yang terjamin dan desain yang modern memudahkan Anda untuk menyimpan air hujan untuk keperluan sehari–hari.

Tandon ini terbuat dari bahan plastik HDPE 100% asli tanpa bahan campuran, bahan ini sangat terkenal akan kekuatan dan ketahanannya terhadap berbagai perubahan cuaca dan suhu ekstrim.

Tersedia berbagai ukuran mulai dari 250 liter, 350 liter hingga 1000 liter. Dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari 500 ribuan.

Keunggulan lain Tandon Air Titan adalah sebagai berikut:

  • Anti lumut dan virus
  • Menggunakan teknologi modern blow moulding
  • Dinding kuat dan tebal
  • Aman dan anti pecah
  • Harga terjangkau
  • Garansi 3 bulan ganti baru
  • Gratis Ongkir Jawa dan Bali
  • Gratis pelampung air otomatis
  • Bersertifikasi halal MUI dan SNI
  • FDA Approve
  • Proses pembersihan mudah
  • Tidak berbau dan berlendir
  • Awet dan tahan lama

Untuk pembelian tandon air Titan bisa melalui admin marketing kami dengan klik tombol whatsapp di bawah ini:

Pesan Sekarang

Kesimpulan

Itulah ulasan mengenai cara menampung air hujan dengan mudah. Di antara kelima cara tersebut, silahkan pilih cara mana yang sesuai. Untuk tempat penampungan airnya, gunakan saja Tandon Air Titan sebagai tempat menyimpan air yang terjamin kualitasnya.