Cara Kerja Tandon Bawah Tanah – Tandon air bawah tanah menjadi solusi cerdas untuk mengatasi keterbatasan lahan sekaligus menjaga ketersediaan air bersih.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengaplikasikannya, sangat penting untuk memahami bagaimana sistem ini bekerja. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan apa saja kekurangan yang mungkin timbul dari penggunaan tandon bawah tanah ini.
Cara Kerja Tandon Bawah Tanah
Sistem tandon bawah tanah merupakan infrastruktur penting dalam pengelolaan dan distribusi air bersih pada bangunan. Prinsip kerjanya melibatkan pemanfaatan gaya gravitasi dalam proses pengumpulan air dan penggunaan perangkat pompa untuk mendistribusikannya ke berbagai titik konsumsi.
Berikut ini adalah cara instalasi tandon bawah tanah, yaitu:
- Buat lubang galian dengan lebar lebih besar 15 cm dari diameter tandon air dan kedalaman lebih besar dari 45 cm dari tinggi tandon. Buat juga lubang saluran perpipaan dalam tanah ke lubang galian.
- Buat alas bawah tandon dengan cor semen, beton, bata, dan ketebalan kurang lebih 15 cm. Pastikan alas rata dan tidak ada kerikil yang bisa mengganggu kinerja tandon. Setelah kering, masukkan secara perlahan tandon air tanah, dengan posisi tegak lurus dan usahakan jangan menyentuh dinding.
- Buka tutup tandon kemudian isi air ke dalam tandon hingga sampai bahu tandon, hal ini dilakukan agar tandon tidak bergeser dan menetap dengan alas. Lalu isi keliling tandon air dengan pasir halus, pastikan tidak terdapat kerikil sampai bahu tandon.
- Pasang instalasi pipa pada inlet, outlet, dan pelampung otomatis pada bagian atas tandon, lalu pasang tutup tandon dengan rapat. Pasang lubang galian dengan penutup agar lebih aman. Anda bisa menggunakan pintu besi atau beton cor sebagai penutup.
Cara kerja tandon bawah :
- Pengisian Air: Air dari sumbernya (misalnya sumur atau PDAM) dialirkan melalui pipa masuk ke dalam tandon bawah tanah. Biasanya ada katup pengontrol yang mengatur kapan air mulai dan berhenti mengisi tandon, seringkali menggunakan pelampung otomatis seperti di toilet.
-
Penyimpanan Air: Tandon berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan air rumah tangga. Di dalam tandon, air akan diam sampai dibutuhkan.
- Pendistribusian Air: Pompa mendorong air melalui jaringan pipa di dalam rumah. Pipa-pipa ini akan mengalirkan air ke berbagai titik penggunaan seperti kamar mandi, dapur, dan taman. Tekanan pompa memastikan air sampai ke semua ruangan dengan lancar.
Kekurangan Tandon Bawah Tanah
Tandon air bawah tanah memang memiliki banyak kelebihan, namun tandon air ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu untuk dipertimbangkan sebelum membelinya.
Kekurangan tandon air bawah tanah, antara lain:
1. Biaya Konstruksi Tinggi
Membangun tandon air di bawah tanah memerlukan investasi awal yang cukup besar. Kontraktor perlu melakukan penggalian lahan yang dalam, memastikan struktur tandon kokoh, dan menggunakan material khusus yang tahan terhadap air. Proses ini melibatkan penggunaan alat-alat berat dan tenaga ahli, yang secara keseluruhan meningkatkan biaya pembangunan proyek.
2. Potensi Kebocoran
Salah satu masalah umum pada tandon bawah tanah adalah potensi kebocoran. Air dari dalam tanah seringkali merembes masuk ke dalam tandon, yang dapat menurunkan kualitas air yang tersimpan dan merusak konstruksi tandon itu sendiri. Retakan pada dinding tandon juga memungkinkan bagi zat-zat berbahaya dari tanah disekitarnya untuk mencemari air bersih.
3. Kesulitan Pemeliharaan
Proses pemeliharaan tandon bawah tanah seringkali menjadi tantangan tersendiri. Di mana, tukang mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan pemeriksaan rutin karena akses ke dalam tandon yang terbatas. Jika terjadi kerusakan, perbaikan biasanya memerlukan penggalian kembali dan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit.
4. Risiko Kontaminasi Tinggi
Kondisi di dalam tandon bawah tanah yang cenderung lembab dan gelap sangat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri dan jamur dapat berkembang biak dengan mudah pada dinding tandon. Selain itu, endapan dan lumpur yang menumpuk di dasar tandon sulit dibersihkan secara maksimal, yang berpotensi menurunkan kualitas air.
5. Keterbatasan Kapasitas
Tandon bawah tanah juga memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas. Jika di kemudian hari dibutuhkan penambahan kapasitas, proses penggalian tambahan akan menjadi lebih rumit. Selain itu, luas lahan dan kondisi tanah di lokasi pembangunan seringkali membatasi ukuran maksimal tandon, yang dapat menyebabkan masalah kekurangan air saat musim kemarau tiba.
Tandon Air Tanam Grand, Kuat dan Tahan Guncangan
Untuk meminimalisir kekurangan tandon air bawah tanah, penggunaan Tandon Air Tanam Grand adalah solusinya. Di mana, tandon air terbuat dari material berkualitas tinggi sehingga tidak hanya kuat dan tahan guncangan, tetapi juga mudah dipasang dan anti lumut.
Dengan menggunakan Tandon Air Tanam Grand, kualitas air akan selalu terjaga dan perawatannya juga lebih mudah. Hal ini membuat Anda bisa menghemat biaya dalam jangka panjang secara menyeluruh.
Dari segi kapasitas, tandon air ini memiliki beragam kapasitas yang cocok untuk kebutuhan rumah tangga maupun bangunan komersial lainnya. Tandon Air Bawah Grand memiliki kapasitas hingga 12.000 liter dan sudah dilengkapi pelampung otomatis.
Pelampung otomatis ini berfungsi untuk mencegah pemborosan air dan membantu menghindari masalah yang lebih serius, seperti kebocoran bahkan air meluap. Sehingga, Tandon Air Bawah Grand merupakan pilihan ideal bagi semua kebutuhan Anda.
Yuk order Tandon Air Tanam Grand melalui tombol di bawah ini sekarang juga!
Penutup
Jadi, itulah cara kerja tandon bawah tanah serta kekurangannya. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya.
